News

Malam Pembukaan PON Jalanan Banda Aceh Semakin Padat, Ribuan Kendaraan Luar Daerah Terus Berdatangan

771
×

Malam Pembukaan PON Jalanan Banda Aceh Semakin Padat, Ribuan Kendaraan Luar Daerah Terus Berdatangan

Sebarkan artikel ini
Kepadatan kenderaan bermotor dan mobil serta bus menghiasi jalan menuju kawasan Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh lokasi pembukaan PON XXI Aceh-Sumut, Senin (9/9/2024) malam. FOTO/ MAMAD

posaceh,com, Banda Aceh – Kondisi Ibu Kota Provinsi Aceh dalam dua pekan terakhir ini terus dipadati oleh warga yang berdatangan dari seluruh Indonesia, termasuk dari kabupaten/kota di Aceh.
Perhelatan akbar PON XXI Aceh-Sumut yang telah dimulai sebelum dibuka secara resmi pada Senin (9/9/2024) malam oleh Presiden Jokowi di Stadion Harapan Bangsa telah membuat kota ini dipenuhi dengan hiruk-pikuk kendaraan.

Beberapa ruas jalan protokol, termasuk pinggiran Kota Banda Aceh, kerap terjadi kemacetan, seperti kawasan Ulee Kareng, Jambo Tape, Lamprit, Darussalam sampai Neusu, Keutapang, Lampeneurut, Lamteumen dan sejumlah kawasan lainnya. Arus kendaraan yang biasanya lancar sebelum pelaksanaan PON, berubah menjadi kemacetan, kendaraan roda dua atau empat harus melaju secara perlahan-lahan.

Pada hari biasa, kemacetan terjadi pada jam-jam tertentu, seperti jam iam 08.00 pagi, 12.00 siang dan sore hari. Tetapi, saat ini, jalanan macet tidak mengenal waktu, hampir sepanjang waktu, termasuk pada malam hari.

Hampir seluruh jalan di pusat dan pinggiran Kota Banda Aceh terus dipenuhi kendaraan dengan berbagai macam plat luar daerah. Arus kedatangan dari arah timur dan barat Aceh terus mengalir seperti air bah tanpa henti.

Kondisi itu seperti diungkapkan oleh salah seorang warga Pidie, Husaini yang menuju Banda Aceh pada Sabtu (8/9/2024) sore dengan kendaraan pribadi. Dia mengatakan arus lalulintas di jalanan macet, termasuk di kawasan Gunung Seulawah, kendaraan harus melaju dengan hati-hati.

Dia menjelaskan arus kendaraan lebih banyak menuju Banda Aceh dibandingkan sebaliknya. Dia menduga, upacara pembukaan PON XXI Aceh-Sumut di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh pada Senin (9/9/2024) malam menjadi penyebab warga terus berdatangan ke Kota Banda Aceh.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Abdul Manaf, seorang warga dari Saree menuju Banda Aceh pada Minggu (8/9/2024). Dia menjelaskan perjalanan dari Saree ke Banda Aceh bisa sampai dua jam, karena arus lalulintas dipenuhi kendaraan, baik roda dua maupun, termasuk bus dan truk.

Personil kepolisian mengatur arus lalulintas jalan menuju kawasan Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh lokasi pembukaan PON XXI Aceh-Sumut, Senin (9/9/2024) malam.
FOTO/ MAMAD

Dari arah barat-selatan Aceh, terlihat di persimpangan Lamteumen, arus kendaraan terus berjalan tanpa henti dengan antrean panjang di lampu lalulintas. Kondisi itu makin menjadikan Kota Banda Aceh dipenuhi dengan kendaraan roda empat dengan plat berbagai jenis.

Suasana jalan di pusat perkotaan, seperti pantauan posaceh.com dalam dua pekan terakhir ini, suasana kota tidak seperti biasanya. Ibukota Provinsi Aceh ini dibanjiri para pendatang dari luar daerah. khususnya, kontingen dari seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah puluhan ribu, baik atlet maupun ofisial.

Kedatangan kontingen ini telah mempengaruhi tingkat hunian hotel, homestay dan lainnya sangat tinggi, dimana sebagian besar hunian penuh. Sehingga, warga luar Banda Aceh yang ingin menyaksikan even olahraga terbesar di Indonesia harus berkeliling kota untuk mencari tempat menginap.

Hal itu seperti dilontarkan oleh salah seorang pemilik homestay di Banda Aceh. Dia mengaku sebagian besar huniannya telah dibooking oleh tim Kemenpora Jakarta, sehingga untuk warga luar daerah hanya tersisa satu atau dua kamar setiap harinya.

Selain itu, warung kopi atau cafe, termasuk rumah makan juga mendapat imbasnya dengan kedatangan para tamu dari luar Banda Aceh ini. Hampir seluruh cafe yang biasanya dipenuhi pengunjung, saat ini bahkan membludak.

Itulah kondisi Ibu Kota Serambi Mekkah ini yang tetap menjaga norma-norma Syariat Islam di tengah-tengah kedatangan tamu dari luar daerah, selain ketertiban di jalan raya. Semoga, melalui even besar ini, akan mampu mengubah pandangan orang-orang terhadap Aceh, yang saat ini sepenuhnya aman untuk bepergian, termasuk pada malam hari.

Semoga, melalui even empat tahunan ini yang juga disambut oleh warga dengan sangat antusias akan memberi kenangan tersendiri bagi para atlet dan ofisial luar Aceh. Sehingga saat kembali ke daerah masing-masing akan menyampaikan yang baik pula tentang Aceh.(Muh)