Nasional

Uang Beredar di Tengah-Tengah Masyarakat Capai Rp 1.204 Triliun Sampai Akhir Tahun 2024

146
×

Uang Beredar di Tengah-Tengah Masyarakat Capai Rp 1.204 Triliun Sampai Akhir Tahun 2024

Sebarkan artikel ini
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo jelang menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Januari 2025 dengan Cakupan Triwulanan pada Rabu (15/1/2025). FOTO/REUTERS

posaceh.com, Jakarta – Jumlah uang yang beredar di tengah-tengah masyarakat Indonesia mencapai Rp 1.204 triliun sampai akhir Desember 2024 lalu. Bank Indonesia (BI) mencatat uang yang beredar naik 9,3 persen dibandingkan sampai akhir tahun 2023 lalu.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan peredaran uang diperkirakan tumbuh 5,7% pada tahun 2025 ini. “Dari sisi pengelolaan uang rupiah, uang kartal tumbuh 9,3%, jadi Rp1.204,5 triliun pada akhir Desember 2024 dan diperkirakan tumbuh 5,7% pada tahun 2025,” jelas Perry dalam Konferensi Pers RDG BI, di Jakarta, Rabu, (15/1/2025), seperti dirilis CNBC.

Lebih rinci, Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono mengatakan, perputaran uang beredar tersebut terdiri dari cash outside bank yang mencapai Rp1.064 triliun, atau naik 9,6% dibanding tahun lalu.

“Lalu cash and fault itu uang yang dalam khasanah posisinya Rp140 triliun naik 7% dari tahun lalu, intinya 2024 posisisnya Rp1.204 triliun atau meningkat 9,3% dibanding tahun lalu,” kata Doni. Ke depan, BI pun berkomitmen untuk mempersiapkan uang dalam kualitas terbaik dan jumlah yang cukup bagi masyarakat Indonesia.

Kendati peningkatan uang beredar tersebut, Bank Indonesia (BI) memperkirakan likuiditas perbankan Indonesia tetap tinggi pada akhir Desember 2024. Hal ini tercermin dari dana pihak ketiga atau AL/DPK yang berada pada posisi 25,59%.

Perry mengatakan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) pada akhir November mencapai 26,89%. Level ini tergolong sehat, menurut Perry. “Pada November 2024, tinggi 26,89% tergolong kuat untuk menyerap risk,” tegas Perry dalam paparan hasil RDG, Rabu (15/1/2025).

Sejalan dengan itu, risiko kredit cukup terkendali. Non-Performing Loan (NPL) pada November 2024 terjaga rendah, yakni 2,19%. Hasil uji ketahanan stress test BI menunjukkan ketahanan perbankan tetap kuat untuk hadapi risko dan ditopang kemampuan membayar serta profitabilitas korporasi yang terjaga.(Muh/*)