Internasional

Israel dan Hamas Sepakat Berdamai, Gencatan Senjata Berlaku Saat Donald Trump Dilantik

204
×

Israel dan Hamas Sepakat Berdamai, Gencatan Senjata Berlaku Saat Donald Trump Dilantik

Sebarkan artikel ini
Presiden terpilih AS, Donald Trump akan dilantik pada 20 Januari 2025 bersamaan gencatan senjata Israel-Hamas. FOTO/AFP

posaceh.com, Doha – Israel dan Hamas di Jalur Gaza, Palestina sepakat berdamai pada Rabu (15/1/2025), dengan gencatan senjata mulai berlaku pada Minggu (20/1/2025) atau bertepatan dengan pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

Mediator Qatar mengatakan Israel dan Hamas telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata dan pertukaran sandera serta tahanan setelah 15 bulan perang.

Sebanyak 33 sandera Israel akan dibebaskan pada tahap pertama perjanjian. Perjanjian gencatan senjata itu bahkan disebut bisa menjadi perdamaian permanen, walau masih diragukan ketulusan Israel yang dikenal senang ingkar janji.

“Kedua pihak yang bertikai di Jalur Gaza telah mencapai kesepakatan tentang tahanan dan pertukaran sandera, dan (para mediator) mengumumkan gencatan senjata dengan harapan mencapai gencatan senjata permanen antara kedua belah pihak,” kata kata Perdana Menteri (PM) Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, dikutip AFP, Kamis (16/1/2025).

“Kami berharap ini akan menjadi halaman terakhir perang, dan kami berharap semua pihak akan berkomitmen untuk melaksanakan semua ketentuan perjanjian ini,” tegasnya.

Secara rinci, di fase gencatan senjata awal selama 42 hari, 33 sandera yang ditawan dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel akan dibebaskan. Termasuk perempuan sipil dan rekrutan perempuan, serta anak-anak, orang tua, serta warga sipil yang sakit dan terluka.

Pada tahap pertama, pasukan Israel akan mundur dari Jalur Gaza namun tetap ditempatkan di perbatasannya untuk memungkinkan pertukaran tahanan. Pertukaran akan termasuk pula jenazah dan pemulangan orang-orang terlantar ke tempat tinggal mereka.

“Jumlah tahanan Palestina yang akan dibebaskan sebagai ganti sandera Israel pada tahap kedua dan ketiga yang akan diselesaikan selama 42 hari awal,” jelasnya lagi.

Lebih lanjut, ujarnya, mediator bersama yakni Qatar, AS, dan Mesir akan memantau kesepakatan gencatan senjata melalui badan yang berpusat di Kairo. Dia mendesak ketenangan di Jalur Gaza sebelum kesepakatan tersebut mulai berlaku. “Kami berharap bahwa selama beberapa hari ke depan tidak akan ada agresi atau operasi militer apa pun,” katanya lagi.

“Ada mekanisme yang jelas untuk menegosiasikan tahap dua dan tiga, dan bahwa rincian kesepakatan akan dipublikasikan dalam beberapa hari ke depan, setelah rinciannya diselesaikan”, ujar Sheikh Mohammed menambahkan.

Seperti diketahui, Donald Trump akan dilantik pada 20 Januari 2025 dan sebagai pendukung kuat Israel, dia tidak ingin Israel menggempur Jalur Gaza. Jika sesudah dilantik, maka akan menjadi cerita lain dari pria nyentrik ini yang telah menyebabkan neraka Gaza di Los Angeles, California, AS yang juga belum padam.(Muh/*)