Sekolah Tatap Muka dalam Bayang-Bayang Varian Omicron

  • Bagikan
Sekolah di Tasikmalaya Mulai Gelar PTM Terbatas. ©2021 Merdeka.com

posaceh.com, Jakarta – Pembelajaran tatap muka 100 persen telah berlangsung kurang lebih satu pekan. Bersamaan dengan kegiatan itu, kasus Covid-19 di Tanah Air kembali meninggi dalam beberapa hari terakhir. Ditambah lagi, ancaman varian Omicron yang membayangi.

Banyak pihak menyarankan agar pembelajaran tatap muka penuh disetop. Apalagi, kasus Covid-19 kembali ditemukan di sejumlah sekolah. Bahkan tujuh sekolah di Jakarta ditutup sementara karena warganya terpapar.

“Setidaknya sudah ada tujuh sekolah yang kita tutup untuk sementara waktu,” kata Wagub DKI, Ahmad Riza Patria, Kamis (13/1/2022) pagi.

Namun, temuan itu tidak membuat Pemprov DKI buru-buru menghentikan. PTM 100 persen masih berjalan sampai hari ini. Riza berjanji proses PTM 100 terus dipantau dan dievaluasi. Sambil menunggu keputusan lebih lanjut dari pemerintah pusat.

Aturan Sekolah Tatap Muka Penuh

Aturan pembelajaran tatap muka penuh tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tertanggal 21 Desember 2021 Nomor 05/KB/2021, Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/6678/2021, Nomor 443-5847 Tahun 2021 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. Mendikbud Ristek, Nadiem Makariem menyebut, SKB terbaru dikeluarkan mengingat PTM terbatas yang diberlakukan selama pandemi dirasa belum optimal.

Menurutnya, dari berbagai riset menunjukkan pandemi membuat murid kehilangan pembelajaran signifikan. Kondisi itu tidak bisa lagi dibiarkan.

“Pemulihan pembelajaran sudah sangat mendesak untuk dilakukan selagi masih bisa kita kejar,” terang Menteri Nadiem akhir Desember lalu.

Sejumlah syarat ditetapkan agar sekolah bisa menggelar PTM penuh. Antara lain, capaian vaksinasi dosis dua warga sekolah sudah di atas 80 persen. Selain itu, jumlah peserta didik 100 persen dari kapasitas ruang kelas, maksimal 6 jam per hari.

Kasus Positif Kembali Naik

Keinginan mengoptimalkan kembali proses belajar mengajar anak nyatanya tidak berjalan mulus. Beberapa hari terakhir, kasus positif Covid-19 justru beranjak naik.

Pada 3 Januari 2022, kasus aktif Covid-19 berjumlah 4.530 kasus. Penambahan kasus konfirmasi positif saat itu mencapai 265.

Sementara, data terakhir kasus konfirmasi positif Covid-19, penambahan hariannya mencapai 646 kasus pada 12 Januari 2022. Kasus aktif Covid-19 mencapai angka 6985 atau penambahan 326 kasus aktif dari hari sebelumnya.

Dalam satu pekan ini, tercatat penambahan kasus positif harian tertinggi pada 11 Januari, mencapai angka 802 kasus.

Tidak hanya itu, data Kementerian Kesehatan sampai 8 Januari 2022, sudah terdeteksi 414 kasus Omicron di Tanah Air.

Minta Sekolah Tatap Muka Penuh Dievaluasi

Mengacu data tersebut, Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi secara berkala mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di berbagai daerah.

Laporan yang diterima P2G, masih banyak sekolah tidak menerapkan protokol kesehatan. Seperti di wilayah Jakarta, Pandeglang, Cilegon, Bogor, Bengkulu, Agam, Solok Selatan, Situbondo, dan Bima.

P2G menilai, alangkah baiknya jika proses pembelajaran tatap muka penuh dilakukan secara bertahap. Selain itu, keputusan izin pembelajaran tatap muka penuh hanya bisa diberikan untuk sekolah-sekolah yang sudah siap dengan sarana dan prasarana pendukung protokol kesehatan dan siap menjalankannya.

  • Bagikan