posaceh.com, Banda Aceh – Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi, maka pemanfaatan kemajuan ilmu pengetahuan di berbagai bidang mutlak dibutuhkan. Seperti pada perusahaan atau organisasi, tanpa terkecuali di dalam bidang pendidikan. Keberadaan dan peran teknologi informasi tersebut telah membawa era baru dalam perkembangan pendidikan seperti saat sekarang ini.
Pendidikan di era globalisasi seperti saat ini ditandai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang menuntut adanya penyempurnaan pada sistem pendidikan.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Teuku Erwin Irham SP M.Si saat membuka kegiatan Lokakarya Komunitas Belajar 2 PSP Angkatan 2 bertempat di SD Negeri 54 Kota Banda Aceh beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pengembangan Sistem Informasi Manajemen pada lembaga pendidikan sangat dibutuhkan, karena dalam menghadapi persaingan global lembaga pendidikan dituntut untuk memberikan informasi lebih cepat, akurat dan nyaman yang merupakan bagian dari kualitas pelayanan, sehingga akan menjadi sebuah kenggulan pada satuan pendidikan.
“Jadi, guru harus benar-benar mampu mengelola information flood atau banjir informasi bagi guru-guru. Hal tersebut disebabkan tingginya arus perkembangan informasi khususnya yang mempengaruhi satuan pendidikan dan diharapkan guru dapat mengelola dengan baik informasi yang diterima sehingga akan berguna bagi perkembangan capaian pembelajaran untuk siswa,” katanya.
Ia juga mengatakan, manajemen di suatu lembaga pendidikan harus dijalankan dengan baik demi menjaga keberlangsungan hidup pada lembaga pendidikan tersebut. Adapun salah satu komponen yang dapat mengembangkan sebuah lembaga pendidikan tersebut adalah dengan adanya pengelolaan Sistem Informasi Manajemen yang baik.
“Namun, masih banyak ditemui para pengelola pendidikan yang belum memanfaatkan dengan baik Sistem Informasi Manajemen (SIM) tersebut yang akhirnya berdampak pada kurang optimalnya lembaga pendidikan dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen diantaranya, menyusun planning, organizing, actuating dan controlling. Sehingga dengan pengelolaan yang tidak dilandasi dengan ilmu manajemen tersebut akan mempengaruhi proses dan hasil yang kurang efektif dan efisien, maka diperlukan pemanfaatan SIM yang terintegrasi dengan lembaga pendidikan yang dapat meningkatkan sistem penjaminan mutu pendidikan,” terangnya.
Teuku Erwin menjelaskan, SIM merupakan suatu metode untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu bagi manajemen tentang lingkungan luar organisasi, dengan tujuan untuk menunjang proses pengambilan keputusan serta memperbaiki proses perencanaan dan pengawasan.
Selain itu, SIM merupakan sebuah sistem manusia dan mesin yang terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
“Jadi, dapat kita simpulkan bahwa SIM adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan data atau informasi guna mendukung untuk pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi,” urainya.
Implementasi SIM dalam Manajemen Sekolah Menurut Sekdisdikbud Banda Aceh itu, adalah agar sistem informasi manajemen sekolah dapat membantu kepala sekolah maupun guru dalam menentukan tujuan sekolah, membuat rencana jangka panjang, menentukan kinerja guru, dan keberhasilan sekolah.
Sehingga dengan implementasi SIM dalam manajemen sekolah dapat digunakan sebagai alat untuk menumbuhkan dan menggunakan kepemimpinan pendidikan bagi para kepala sekolah maupun guru yang ada di sekolah tersebut.
“Di sekolah, SIM itu bisa diimplementasikan dalam koneksi dan Setting yang terdiri dari, identitas sekolah, setting tahun ajaran, setting kurikulum, koneksi database, dan format tanggal. Juga untuk pengelolaan peserta didik seperti, pengelolaan biodata masing-masing peserta didik, beasiswa, kasus kedisiplinan, data kesehatan, data periksa, prestasi, perpindahan (mutasi) peserta didik, sampai pengelolaan data alumni,” ucapnya.
Hal lainnya, SIM juga sebagai pengelolaan akademik yang meliputi, laporan nilai hasil ujian secara priodik, data absensi, data bimbingan dan penyuluhan, data kasus peserta didik, rencana pengajaran, pengelolaan mata pelajaran, penjadwalan, dan prestasi akademik. Pengelolaan Guru dan Karyawan, seperti manajemen biodata guru dan karyawan, data keluarga, riwayat pendidikan, pendidikan tambahan (kursus, training, seminar, workshop)
“Ini juga penting sebagai informasi Pengelolaan Keuangan, yang meliputi, manajemen pembayaran biaya pendidikan, administrasi dana Bantuan Operasional Sekolah dan penggunaanya. Jadi manfaatnya sangatlah banyak,” terangnya.
Pemanfaatan SIM dalam meningkatkan sistem penjaminan mutu pendidikan diantaranya ialah perencanaan pembelajaran, pemanfatan SIM dalam perencanaan pembelajaran seperti website sekolah, e-learning, menyusun rencana pembelajaran setiap semester tahun akademik, yang tahap akhirnya dalam bentuk softcopy dan hardcopy.
Sementara Pemanfaatan SIM dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu e- learning adalah misalnya guru ada kegiatan lain yang menyebabkan dia tidak dapat hadir dalam tatap muka dikelas. Namun tidak berarti bahwa pembelajarn terhenti dalam kondisi tersebut.
“Maka dengan adanya sistem informasi e-learning guru dapat memberi tugas kepada siswa. Dengan cara guru mengupload materi tersebut ke e-learning dan kemudian siswa dapat mendownload materi tersebut. Maka komunikasi guru tetap berjalan walaupun tidak secara langsung. Siswa dapat mengkomunikasikan kesulitan yang dihadapinya, dan sebaliknya guru bisa mengnanggapi melalui sistem informasi –learning ini,” pungkasnya.(AMZ/*)
