Plt Gubernur Kembali Pantau Kinerja Pimpinan SKPA Melalui Telekonferensi

  • Bagikan
POSACEH.COM, Banda Aceh – Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah kembali memantau kinerja pimpinan Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) melalui sarana telekonferensi dari Posko Penanganan Covid-19 Sekretariat Daerah Aceh, Selasa 31/03. Dalam rapat online tersebut, pimpinan SKPA menyampaikan hasil kinerja khususnya dalam hal penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 di Aceh.
Dalam arahannya, Plt Gubernur meminta dinas terkait seperti DPMG dan Dinas Kesehatan untuk memperbanyak wastafel  atau alat cuci tangan yang menggunakan media alir mengalir. Nova mengimbau agar pengadaan wastafel minimal satu unit per satu kecamatan.
“Bukan hanya untuk mencegah penyebaran virus, lebih jauh dari itu kita ingin membangun budaya cuci tangan bagi masyarakat,” kata Nova. Penempatan wastafel bisa di tempat strategis yang mudah dijangkau banyak orang.
“Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun lebih bagus ketimbang hand sanitizer,” kata Nova.
Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi, melaporkan pihaknya bersama Dinas Perhubungan kabupaten yang berbatasan dengan Sumatera Utara terus bekerja maksimal. Dalam waktu dekat, posko petugas juga akan  disemprot disinfektan. Nova mengingatkan agar disinfektan tidak disemprotkan ke badan, melainkan ke tempat yang sering disentuh.
Selanjutnya, Junaidi juga melaporkan terkait pengiriman sampek via udara. Hanya saja, ada maskapai yang menolak membawa sampel karena tidak ada tenaga bersertifikat. Menanggapi hal itu, Plt Gubernur meminta Kadis Perhubungan menyurati kembali semua maskapai. Surat itu akan ditandatangani langsung Nova Iriansyah sebagai kepala pemerintahan, sehingga punya ketetapan hukum.
Untuk angkutan darat, Nova mengimbau agar agar bus pengangkut penumpang dari luar Aceh untuk sementara waktu tidak beroperasi di malam hari. Kecuali angkutan pengangkut barang. “Stop dulu selama pemberlakuan jam malam,” kata Nova.
Kepala BPSDM Aceh, Saridin, melaporkan persiapan guest house yang dipersiapkan untuk ditempati oleh petugas medis. Kepada Syaridin, Plt Gubernur meminta agar para paramedis ini dilayani layaknya tamu hotel. “Pastikan semua fasilitas kepada mereka diberikan.”
Selain BPSDM, hotel lain yang juga dipersiapkan melalui Dinas Pendidikan Aceh adalah Hotel Jeumpa.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Ilyas melaporkan bahwa pihaknya baru saja menyemprotkan disinfektan di TPI Lampulo. Per dua hari pihaknya menyemprotkan disinfektan ke seluruh lokasi di Lampulo. Ilyas juga melaporkan bahwa produksi ikan di pasar Lampulo terpantau stabil.
Menanggapi hal tersebut, Plt Gubernur berpesan agar Ilyas memastikan terjaminnya kesehatan nelayan. Salah satu cara adalah dengan mengutamakan wastafel di komplek nelayan.
“Nelayan saya pikir harus diutamakan sesudah paramedis. Mereka adalah komunitas yang perlu kita jaga. Andalan makanan kita selain di darat ya di laut. Mereka yang menyediakan cadangan makanan bagi kita semua,” kata Nova. Ia meminta agar DKP memberikan penyuluhan hidup sehat bagi para nelayan.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBA, Sunarwandi, melaporkan bahwa pihaknya sudah menerima 2.100 unit susu murni yang diberikan oleh Medco. Susu tersebut sudah didistribusikan ke rumah-rumah sakit dan posko kesehatan. Sesuai arahan Nova, pihaknya terus memonitor laporan di daerah yang terus diberikan oleh posko daerah.
Kodam Iskandar Muda juga menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh segala anjuran yang tujuannya melawan peredaran covid-19. Kodam juga mengerahkan 108 personil tenaga medis di Rumah Sakit Kesdam, 108 personil kesehatan di rumah sakit tingkat 4 Lhokseumawe, dan 47 petugas medis di rumah sakit tingkat 4 Meulaboh. Namun demikian, mereka melaporkan masih kekurangan APD.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Hanan menyampaikan bahwa hingga Selasa hari ini harga kebutuhan pokok di Aceh masih cenderung stabil. Namun demikian, Hanan mengharapkan dukungan Plt Gubernur untuk menyurati bupati dan wali kota se Aceh, agar membatasi pengiriman gabah ke luar Aceh. Kilang padi diminta untuk membeli gabah dari petani seharga gabah yang biasa dibeli untuk dibawa ke luar Aceh.
Menjawab hal itu, Nova meminta Hanan segera membuat draft surat agar segera bisa ditandatangani. Hanan juga diminta untuk mensupport data terkait keunggulan daerah. Hal itu penting untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan komoditi di daerah. “Kalau terjadi apa-apa, kita bisa tukar komoditi antar wilayah,” kata Nova.
Kepala Baitul Mal Aceh, Rahmad Raden menyampaikan bahwa pihaknya telah memesan 200 unit hand sanitizer dari kampus Unsyiah. Seluruhnya akan didistribusikan ke puskesmas di Aceh. Namun demikian, Plt Gubernur meminta agar hand sanitizer bisa diutamakan untuk dikirim ke daerah-daerah yang jarak aksesnya jauh dari ibu kota.
Kepada Kepala Dinas Kominsa Aceh, Nova meminta agar jaringan telekomunikasi dan internet tidak mengalami gangguan. []
  • Bagikan