posaceh.com, Banda Aceh – Peureulak Raya, Aceh Timur harus mengakhiri kiprahnya di Liga 4 Nasional seusai bermain imbang 1-1 dengan Persebata Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT) di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Minggu (4/5/2025) siang.
Pada laga kedua, masih di stadion yang sama, Persewangi Banyuwangi, Jawa Timur berhasil mengalahkan Persikabumi Sukabumi, Jawa Barat dengan skor akhir 4-2.
Dengan hasil itu, maka Persewangi meraih 6 poin mendampingi Persebata yang meraih 7 poin sebagai juara grup X untuk langsung lolos babak 16 besar Liga 4 Nasional.
Sebaliknya, Peureulak Raya harus pulang kampung dengan meraih 4 poin dan Persikabumi Sukabumi tidak meraih poin, seusai tiga kali kalah beruntun. Sehingga, habis sudah wakil Aceh di Liga 4 Nasional, seusai dua sebelumnya tersingkir di babak fase grup, PSAB dan Persidi.
Dalam laga pamungkas melawan Persebata Lembata, Peureulak Raya sempat unggul dari babak pertama sampai menit ke-90 babak kedua sebelum akhirnya dibalas Persebata.
Dilaporkan, laga berlangsung panas sejak menit awal. Persebata yang turun dengan jersey merah, menghadapi PS Peureulak Raya yang tampil dengan seragam biru.
Sejak peluit pertama dibunyikan, Peureulak Raya langsung menekan pertahanan Persebata. Serangan cepat dilancarkan berkali-kali, namun pertahanan solid dari pemain Persebatan membuat sejumlah peluang tidak membuahkan hasil.
PS Peureulak Raya tetap terus menggempur lewat serangan dari sektor sayap dan tembakan jarak jauh. Peluang berbahaya terjadi saat sepakan keras dari luar kotak penalti meluncur deras ke arah gawang Persebata, tetapi kiper Rinho tampil sigap dan berhasil menepis bola.
Peureulak Raya akhirnya memecah kebuntuan pada menit ke-31. Pemain Peureulak Raya bernomor punggung 7, Fikri, menunjukkan aksi individu yang luar biasa dengan melewati kawalan bek lawan.
Dia melepaskan tembakan dari sudut sempit yang tak mampu diantisipasi Rinho. Gol tersebut membawa PS Peureulak unggul 1-0, yang bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua, Persebata tampil lebih percaya diri dan agresif. Pelatih melakukan beberapa perubahan strategi yang langsung terlihat di lapangan. Pemain Persebata mulai mendominasi penguasaan bola dan menciptakan sejumlah peluang krusial.
Pemain bernomor punggung 12, Putra Bone, menjadi pahlawan setelah berhasil melewati bek Peureulak Raya seusai mendapat umping lambung dari lapangan tengah. Dia mengecoh kiper Peureulak Raya untuk menyamakan skor menjadi 1-1 pada menit ke-90.
Gol tersebut berawal dari serangan Peureulak Raya yang gagal dan serangan balik dilakukan dengan cepat oleh pemain Persebata yang tidak mampu diantisipasi, sehingga terjadinya gol dan sampai wasit meniup peluit pertanda berakhirnya laga, skor tidak berubah.
Para pemain Peureulak Raya tampak kecewa dengan hasil itu, seusai bersusah payah mempertahankan keunggulan sampai jelang babak kedua berakhir. Tetapi, itulah sepak bola, laga belum sampai peluit wasit berbunyi.
Selamat kepada Peureulak Raya yang telah berhasil melaju sampai babak 32 besar dengan hasil satu kali kalah, satu kali menang dan satu kali seri. Tetapi, tidak cukup untuk mengantar Laskar Kafilah ini terus bertahan di Liga 4 Nasional dan harus kembali pulang ke kampung halaman.(Muh)