Ekbis

Pertama di Dunia, Bukit Asam dan BRIN Mulai Kembangkan Batu Bara untuk Bahan Baku Baterai Li-ion

550
×

Pertama di Dunia, Bukit Asam dan BRIN Mulai Kembangkan Batu Bara untuk Bahan Baku Baterai Li-ion

Sebarkan artikel ini
Peluncuran perdana pilot project dari artificial graphite dan anode sheet di Kawasan Industri Tanjung Enim, Senin (15/7/2024). Peluncuran ini dihadiri Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo, Direktur Utama PT BA Arsal Ismail beserta jajaran Direksi PTBA serta Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Industri BRIN Mulyadi Sinung Harjono. (DOK. Humas PT Bukit Asam Tbk)

posaceh.com – PT Bukit Asam Tbk (PTB A), anggota Grup MIND ID, bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memulai pilot project konversi batu bara menjadi artificial graphite dan anode sheet untuk bahan baku baterai lithium-ion (Li-ion).  Konversi batu bara menjadi artificial graphite dan anode sheet itu merupakan yang pertama di dunia.

Artificial graphite merupakan bahan utama untuk pembuatan anoda. Sedangkan anode sheet adalah elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi (kutub positif), salah satu komponen penting untuk baterai Li-ion.

Hadir dalam kegiatan peluncuran perdana (soft launching) pilot project dari artificial graphite dan anode sheet di Kawasan Industri Tanjung Enim, Senin (15/7/2024), antara lain Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo, Direktur Utama PT BA Arsal Ismail beserta jajaran Direksi PTBA serta Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Industri BRIN Mulyadi Sinung Harjono.

Dalam sambutannya, Dilo menyampaikan, seluruh perusahaan dibawah Grup MIND ID senantiasa berkomitmen dalam mengoptimalkan nilai tambah sumber daya mineral dan batu bara Indonesia.

Hal itu dilakukan melalui mandat untuk mengelola sumber daya dan cadangan strategis, melakukan hilirisasi, dan kepemimpinan pasar guna menjadi perusahaan kelas dunia.

Pilot project konversi dua batu bara tersebut diharapkan dapat terus berlanjut hingga ke tahap komersial.

Dilo menekankan, keberlanjutan proyek itu sangat memerlukan dukungan dan kajian mendalam dari aspek keekonomiannya.  “MIND ID memiliki fokus mendukung ekosistem baterai kendaraan listrik.

Karena itu, potensi ini harus didukung sepenuhnya oleh seluruh Grup MIND ID,” ujarnya dalam siaran pers.  Dia mengatakan, proyek tersebut merupakan langkah strategis yang tidak hanya mendukung diversifikasi usaha PT BA, tetapi juga memperkuat posisi kita dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik di masa mendatang.

Sementara itu, Arsal Ismail mengatakan, pengembangan batu bara menjadi artificial graphite dan anode sheet merupakan wujud komitmen PT BA mendukung kebijakan pemerintah dalam mendorong hilirisasi batu bara serta menjaga ketahanan energi nasional.

“Bukit Asam ingin menghadirkan energi tanpa henti untuk negeri. Salah satu upaya yang kami lakukan yakni dengan mewujudkan industri batu bara dengan clean technology di Indonesia,” ujarnya.

Arsal mengataan, implementasi anode sheet berbahan baku batu bara itu merupakan yang pertama di dunia sehingga dapat menjadi salah satu terobosan penting dalam hilirisasi batu bara.

“Pengembangan batu bara menjadi artificial graphite dan anode sheet juga akan mendukung kemajuan industri kendaraan listrik di dalam negeri,” katanya. Adapun kebutuhan artificial graphite dan anode sheet akan semakin meningkat pada masa mendatang seiring dengan pertumbuhan industri kendaraan listrik.