InternasionalNasional

Peraih Nobel Sarankan Indonesia Bentuk Empat Zona Ekonomi Khusus, China Sudah Berhasil

122
×

Peraih Nobel Sarankan Indonesia Bentuk Empat Zona Ekonomi Khusus, China Sudah Berhasil

Sebarkan artikel ini
Nobel Prize Economic Science, Paul Romer dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025 di Nusantara Hall, ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (30/1/2025). FOTO/CNBC

posaceh.com, Jakarta – Peraih Nobel Prize Economic Sciences, Paul Romer menyatakan pola yang diterapkan China dalam memajukan perekonomian negaranya dapat dicontoh negara lain. Negeri Tirai Bambu itu yang telah menjadi raksasa ekonomi dunia, awalnya membentuk empat zona ekonomi khusus.

Romer menjelaskan beberapa cara dapat bisa dilakukan sebuah negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Salah satunya dengan menciptakan beberapa kota yang menjadi zona ekonomi khusus, seperti yang dilakukan China.

Dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025, Romer menjelaskan ketika China ingin mereformasi ekonominya, mereka tidak mencoba mengubah seluruh sistem sekaligus, melainkan menciptakan empat zona ekonomi khusus.

“China ingin mereformasi perekonomian. Namun tidak dilakukan dalam skala keseluruhan perekonomian. Awalnya mereka menciptakan empat zona ekonomi khusus dan kemudian mendorong mereka untuk mencoba merintis model ekonomi baru,” ujar Paul Romer dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025, Kamis (30/1/2025), seperti dikutip CNBC.

Salah satu kota yang paling sukses di China adalah Shenzhen. Dalam skala kecil, Shenzhen menjadi kota eksperimen dan inovasi kebijakan ekonomi sebelum diterapkan ke seluruh negeri.

“Shenzhen berhasil dengan cara yang menakjubkan yang menjadi model reformasi di seluruh China,” ujar Paul Romer. Menurutnya, cara China membentuk empat zona ekonomi khusus dapat ditiru oleh Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Romer menjelaskan dengan membangun banyak zona ekonomi khusus di beberapa kota atau wilayah, Indonesia dapat menemukan cara terbaik untuk mendorong pertumbuhan.

“Untuk mempengaruhi laju pertumbuhan Indonesia dapat belajar dari China yang menciptakan beberapa kawasan ekonomi khusus. Nanti akan ada kota yang berhasil dan yang tidak,” ujarnya.

Provinsi Aceh yang berada di ujung Barat Indonesia pernah memiliki kawasan ekonomi khusus (KEK), tetapi tidak berjalan semestinya. (Muh/*)