posaceh.com, Riyadh – Kerajaan Arab Saudi membangun sebuah hotel megah di kawasan pegunungan, bahkan mirip dengan latar film box office era 2000-an, ‘The Lord of The Rings’.
Kerajaan Arab Saudi yang telah menjadikan sektor non-migas, termasuk pariwisata sebagai pengganti migas akan terus melakukan pembangunan fantastis di sejumlah wilayah. Bagian dari proyek NEOM ini, baru saja diumumkan sebagai tempat wisata baru yang bisa jadi tujuan para turis di Teluk Aqaba.
Di sana NEOM membangun hotel di pegunungan yang sangat luas dengan bangunan yang sangat megah. Tapi, tujuan wisata yang juga merupakan bagian dari proyek Neom Mega-City yang juga kontroversial itu disebut-sebut sangat mirip dengan kota di Lord Of The Ring.
Para pemimpin proyek tersebut meluncurkan rencana pembangunan sebuah hotel yang kemudian diberi nama Siranna. Melansir Mirror, Senin (17/11/2024) hotel ini berbentuk heksagonal dengan 65 kamar dan 35 tempat tinggal pribadi.
Tapi, para penggemar film The Lord of the Rings segera menyadari bahwa bangunan itu sangat mirip dengan White City, menara benteng putih berdinding di atas dataran berdebu di bawah dan dibangun di wajah gunung.
Dalam situs web resmi NEOM disebutkan, Siranna sebagai contoh dan upaya NEOM menciptakan ruang-ruang di alam yang mendukung kehidupan berkelanjutan di masa depan. Tentu dengan memelihara kreativitas, menawarkan pengalaman, keramahtamahan yang mewah dan terbaik.
Siranna, yang kemudian dijuluki Hotel The Lord of the Rings Arab Saudi ini tak hanya menawarkan desain unik. Hotel ini juga akan memiliki fasilitas lengkap, mulai dari klub pantai, fasilitas kesehatan, dan SPA.
Hotel ini dirancang oleh Woods Bagot, lanskapnya menampilkan batu-batu kasar dan jalur alam. Karena sangat mirip dengan Lord of The Ring, hotel ini telah memicu perdebatan, tapi secara keseluruhan proyek NEOM nya sendiri memang cukup kontroversial.
NEOM merupakan sebuah rangkaian proyek raksasa Arab Saudi di bawah Visi 2030 yang bertujuan mengubah pantai Laut Merah di Arab Saudi baratlaut menjadi sebuah kota pintar futuristik. Kota ini diharapkan dapat menjadi tempat umat manusia berkembang tanpa harus mengorbankan keberlangsungan lingkungan.
Proyek tersebut pertama kali diluncurkan tahun 2017 oleh Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz. Nama “NEOM” diambil dari dua kata yang berbeda. Tiga huruf pertama dalam kata “NEOM” berasal dari bahasa Yunani kuno “neo” yang berarti “baru”.
Selanjutnya huruf “M” merupakan huruf pertama dari kata “Mustaqbal”, sebuah kata berbahasa Arab yang memiliki arti “masa depan.” Huruf “M” sekaligus juga merupakan huruf pertama dari nama sang Putra Mahkota.(Muh/*)
