Internasional

Hamas Siap Berunding Pertukaran Tahanan dengan Israel

1839
×

Hamas Siap Berunding Pertukaran Tahanan dengan Israel

Sebarkan artikel ini
Pawai Militan Hamas Pasca Gencatan Senjata. ©2021 REUTERS/Mohammed Salem

posaceh.com, Palestina – Hamas terbuka untuk negosiasi “tidak langsung dan cepat” terkait pertukaran tahanan dengan Israel, menyusul serangan mematikan Israel di Gaza bulan lalu.

“Sekarang ada peluang nyata untuk mengedepankan usulan (pertukaran tahanan) ini,” jelas salah seorang pemimpin Hamas, Yahya Sinwar.

“Kami siap untuk negosiasi tidak langsung, mendesak, dan cepat untuk mengakhiri perkara ini,” lanjut ketua sayap politik Hamas ini, dikutip dari Al-Arabiya, Senin (1/6).

Pernyataan Yahya Sinwar ini disampaikan bersamaan dengan kunjungan kepala intelijen Mesir, Abbas Kamel ke Jalur Gaza.

Kamel berusaha memperkuat gencatan senjata yang difasilitasi Mesir antara Israel dan Hamas yang mulai berlaku pada 21 Mei lalu, setelah 11 hari serangan udara Israel ke Gaza.

Serangan udara di Gaza menewaskan 254 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak.

Hamas menembakkan roket ke Israel dari Gaza, menewaskan 12 warga Israel, termasuk satu anak-anak dan remaja.

Seorang pejabat Hamas yang meminta tak disebutkan namanya mengatakan, perundingan Gaza fokus pada tiga poin; gencatan senjata jangka panjang, pertukaran tahanan, dan rekonstruksi Gaza.

Yahya Sinwar mengatakan Hamas tidak keberatan untuk merundingkan rekonstruksi dan mengakhiri pengepungan Israel selama satu dekade di Gaza “bergerak maju secara paralel” dengan negosiasi pertukaran tahanan.

“Namun, kami dengan tegas menolak adanya hubungan antara kedua aspek ini,” tambahnya, tanpa menyebutkan berapa banyak narapidana yang bisa dibebaskan.

Di Kairo pada Minggu, Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi mengangkat masalah dua tentara yang diperkirakan tewas dan dua orang Israel lainnya yang diyakini ditahan di Gaza.

Sejak invasi Israel ke Jalur Gaza tahun 2014, Hamas menahan jasad tentara Israel Oron Shaul dan Hadar Goldin, meskipun Hamas tidak pernah mengonfirmasi kematian mereka.

Hamas juga diyakini menahan dua warga Israel yang memasuki Gaza sendirian dan yang keluarganya mengatakan mereka memiliki masalah kesehatan mental.

Sementara itu, Israel menahan lebih dari 5.000 warga Palestina di penjara-penjaranya.

sumber : merdeka.com