posaceh.com, Banda Aceh – Komandan Kodim (Dandim) 0101/Kota Banda Aceh (KBA), Kolonel Czi Widya Wijanarko, S.Sos., M.Tr (Han), menghadiri acara peluncuran Program Urban Farming yang diselenggarakan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Banda Aceh. Acara ini berlangsung di halaman Kantor Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (DP2KP) Kota Banda Aceh, di Gampong Pande, Kecamatan Kuta Raja, Jumat (30/8/2024).
Program Urban Farming ini merupakan inisiatif dari TPID Kota Banda Aceh dalam rangka mengatasi inflasi dan memperkuat ketahanan pangan di Kota Banda Aceh. Salah satu langkah konkret yang dilakukan dalam program ini adalah penanaman cabai merah, yang dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan pasokan pangan dari luar daerah serta menjaga stabilitas harga.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas DP2KP Kota Banda Aceh, M. Nurdin, S.Sos., M.Si, menyampaikan bahwa program Urban Farming ini bertujuan untuk memanfaatkan lahan kosong di perkotaan menjadi lahan pertanian produktif.
“Kami ingin memanfaatkan lahan yang ada di tengah kota agar bisa ditanami berbagai jenis tanaman pangan, termasuk cabai merah, guna mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah dan menjaga stabilitas harga,” jelasnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Rony Widijarto P, yang juga hadir dalam acara tersebut, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak swasta dalam mendukung program ini.
“Bank Indonesia sangat mendukung inisiatif ini karena dapat membantu mengendalikan inflasi di Aceh. Dengan adanya urban farming, diharapkan kebutuhan pangan masyarakat bisa tercukupi dari produksi lokal,” kata Rony Widijarto.
Pj. Walikota Banda Aceh, Ade Surya, S.T., M.E., turut memberikan apresiasi terhadap langkah TPID Kota Banda Aceh dalam menciptakan program ini. Menurutnya, urban farming bukan hanya sebagai upaya pengendalian inflasi, tetapi juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pertanian perkotaan yang berkelanjutan. “Urban farming bukan hanya sebagai upaya pengendalian inflasi, tetapi juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pertanian perkotaan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Kolonel Czi Widya Wijanarko, S.Sos., M.Tr (Han), dalam kesempatan tersebut juga menegaskan komitmen TNI dalam mendukung program-program pemerintah daerah yang berkaitan dengan ketahanan pangan.
“Kami siap bersinergi dan membantu dalam pelaksanaan program urban farming ini. Semoga melalui langkah ini, kita bisa bersama-sama meningkatkan ketahanan pangan di Kota Banda Aceh,” ungkapnya.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting lainnya, termasuk Wakapolres Banda Aceh, AKBP Satya Yudha Prakasa, S.I.K., M.H., Kadis Pangan Aceh, Drs. Surya Rayendra, Asisten 2 Sekda Kota Banda Aceh, Fadil, S.Sos., M.M., Kadis Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman, M.Kes., Sekretaris Perpustakaan Kota Banda Aceh, Kapolsek Kuta Raja, Camat Kuta Raja, Camat Meuraxa, Danposramil Kuta Raja, perwakilan gampong se-Kota Banda Aceh, serta masyarakat se-Kecamatan Kuta Raja.
Acara ini diakhiri dengan penanaman cabai merah secara simbolis oleh para tamu undangan, sebagai tanda dimulainya program urban farming di Kota Banda Aceh. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengoptimalkan lahan perkotaan untuk pertanian yang berkelanjutan dan dapat mengatasi masalah inflasi serta ketahanan pangan.(Wahyu Desmi/*)