posaceh.com, Banda Aceh — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Musriadi, M.Pd, menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Majelis Pengkajian Tauhid dan Tasawuf yang digelar di Dayah Raudhatul Hikmah Al-Waliyyah Amraniyah, Pango Raya, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, Senin (24/11/2025) malam.
Kegiatan bernuansa keilmuan dan spiritual ini diisi oleh para ulama terkemuka, di antaranya:
• Abuya Syech Amran Wali Al Khalidy selaku pengasuh dayah,
• Abu Syukri Daud (Pango Raya),
• Prof. Dr. Rubaidi, M.Ag, dan
• As-Sheikh Muhammad Saleh bin Hamzah dari Malaysia.
Acara berlangsung khidmat dan dihadiri ratusan jamaah, para santri, tokoh masyarakat, serta unsur pemerintah kota.
Mereka
Wakil Ketua DPRK Banda Aceh Musriadi menegaskan bahwa peringatan Maulid Nabi bukan sekadar seremonial, tetapi sarana menghidupkan kembali keteladanan Rasulullah SAW dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
“Maulid Nabi memberi kita ruang untuk meneladani akhlak Rasulullah: jujur, adil, dan penuh kasih. Melalui majelis ilmu seperti ini, kita memperkuat iman, memperteguh tauhid, dan memperhalus akhlak seluruh elemen masyarakat,” ujar Musriadi.
Ia juga mengapresiasi peran Dayah Raudhatul Hikmah Al-Waliyyah Amraniyah yang konsisten mengembangkan kajian tauhid dan tasawuf sebagai benteng moral masyarakat.

Para ulama dalam majelis tersebut menyampaikan beragam hikmah dan tausiah, mulai dari urgensi penyucian hati, penguatan akidah ahlussunnah waljamaah, pentingnya sanad keilmuan, hingga relevansi tasawuf dalam membentuk generasi berakhlak mulia di era modern.
Dalam kesempatan itu, Musriadi menyatakan bahwa DPRK Banda Aceh berkomitmen memperjuangkan program-program yang mendukung penguatan pendidikan dayah, termasuk fasilitasi sarana prasarana dan perhatian terhadap kesejahteraan para tenaga pengajar.
“Dayah adalah institusi warisan Aceh yang telah terbukti melahirkan ulama, cendekiawan, dan pemimpin bangsa. Kita punya kewajiban moral dan konstitusional untuk memperkuatnya,” tegasnya.
Kegiatan berlanjut dengan zikir, pembacaan maulid, doa bersama, serta jamuan khas peringatan Maulid Nabi. Para jamaah terlihat antusias mengikuti setiap rangkaian acara hingga selesai.
Acara Maulid dan Majelis Pengkajian Tauhid–Tasawuf ini menjadi momentum penting dalam memperdalam kecintaan kepada Rasulullah sekaligus memperkuat peran dayah sebagai pusat pembinaan akhlak dan ilmu keislaman di Banda Aceh.(Tamam)











