posaceh.com, Banda Aceh – Stadion H Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh yang telah lama vakum dari pertandingan resmi sepakbola mulai dibenahi kembali.
Sejumlah petugas tampak mengukur area lapangan, termasuk pemasangan lampu dan lainnya, karena pertandingan digelar pada Sabtu (26/10/2024) malam.
Satu genset besar juga disiagakan di depan stadion, untuk mencegah padamnya jaringan listrik saat pertandingan berlangsung.
Insiden memalukan sempat terjadi saat laga Persiraja vs PSMS Medan di Stadion H Dimurthala pada 5 September 2022 malam. Mesin genset habis bahan bakar pukul 20.24 WIB atau enam menit menjelang kick off, lampu stadion H Dimurthala padam.
Sesuai dengan regulasi, match commissioner telah menunggu hingga 2 x 30 menit, namun lampu di stadion tidak menyala sehingga pertandingan gagal digelar.
“Ini pelajaran berharga bagi kita semua dan kami mohon kepada semua panitia lokal agar mempersiapkan dan mengantisipasi semuanya secara detail. Sehingga kelalaian teknis seperti di atas, tidak terulang lagi,” harap Sudjarno, Direktur Operasional LIB saat itu.
Akibatnya, sangat fatal, Persiraja kalah telak 0-3 dari PSMS Medan dalam laga lanjutan pertandingan Liga 2 2022/2023.
Selain itu, umbul-umbul Bank Syariah Indonesia (BSI), sponsor utama Persiraja juga terlihat di depan pintu masuk VVIP stadion dan pinggir lapangan.
Hal itu untuk menyambut pertandingan krusial, Persiraja Banda Aceh vs PSMS Medan yang sebelumnya dijadwalkan digelar di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, dipindahkan ke Stadion H Dimurthala.
Pantauan posaceh.com pada Jumat (25/10/2024) jelang siang, area tribun dan lapangan sudah bersih dari sampah yang sebelumnya berserakan.
Kondisi rumput lapangan juga telah diratakan kembali dan sempat diujicoba oleh Persiraja pada Kamis (24/10/2024) sore.
Pertandingan diperkirakan akan berlangsung seru dan sengit, karena kedua tim sama-sama ingin meraih poin penuh untuk mengamankan posisi di klasemen sementara Pegadaian Liga 2 Musim 2024/2025.
Pelatih PSMS Medan, Nil Maizar sempat menyatakan para pemainnya dalam kondisi prima untuk menghadapi Persiraja. Dia berharap para pemainnya bisa tampil semaksimal mungkin di pertandingan penting dan krusial tersebut.
Pertandingan ini dinilai sangat penting bagi tim berjuluk Ayam Kinantan itu, pasalnya, masih berada di posisi tidak aman di klasemen grup 1 Liga 2. PSMS Medan berada di peringkat 6 dengan perolehan 10 poin, hasil 2 menang, 4 imbang dan 1 kalah.
Apalagi, selisih poin keduanya hanya terpaut satu poin, sehingga jika mendapat tiga poin, maka posisi PSMS akan lebih aman lagi.
Sedangkan pelatih Persiraja Banda Aceh, Akhyar Ilyas merasa optimis timnya akan mampu meraih poin penuh saat menjamu PSMS Medan, meski tanpa penonton.
Menurut dia, pemain Persiraja akan bekerja keras untuk meraih kemenangan di kandang. Dia mengaku kecewa dengan pertandingan tanpa penonton, tetapi bukan alasan untuk memenangkan pertandingan.
Hal itu terkait pertandingan sebelumnya di Stadion Harapan Bangsa melawan PSPS Pekanbaru yang berakhir imbang 1-1, tetapi mendapat sanksi berat dari Komisi Disiplin PSSI.
Selain itu, Stadion H Dimurthala yang lebih terbuka dibandingkan Stadion Harapan Bangsa akan memberi kesempatan kepada warga atau pendukung yang ingin menyaksikan laga langsung.
Dari sisi kiri, terdapat SMKN 5 Telkom yang sempat dimanfaatkan warga untuk menyaksikan pertandingan Tim PON Aceh bertanding pada malam hari. Sebuah cafe yang terdapat di sisi kanan, juga dapat dimanfaatkan untuk menyaksikan secara langsung, baik dari lantai bawah maupun atas.
Kondisi itu terlihat jelas saat pertandingan sepakbola PON yang digelar pada malam hari, seiring tribun dipenuhi puluhan ribu orang, bahkan harus berdesak-desakan.(Muh)