posaceh.com, Kutacane – Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara melalui Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Tenaga Kerja (Dagperinaker) Aceh Tenggara bekerjasama dengan PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut menggelar operasi pasar gas elpiji tiga kilogram di Halaman Masjid Agung At Taqwa Kutacane, Jumat, (6/12/2024).
Kegiatan langsung dipantau Pj Bupati Aceh Tenggara, Taufik ST yang didampingi Dandim 0108 Letkol Arya Mudiyantoro, Asisten Pemerintahan, Keistimewaan, dan Kerjasama Mhd. Riduan, serta Kepala Dinas Dagperinaker Rahmad
Pj Bupati Aceh Tenggara mengatakan, operasi pasar gas melon itu dilakukan setelah berkoordinasi dengan PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut). Sebagai salah satu upaya mengatasi persoalan kelangkaan yang terjadi selama sepekan terakhir sekaligus mengendalikan gejolak harga pasar. Total gas elpiji hijau yang disalurkan mencapai 1.120 tabung dan dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) 19 ribu rupiah.
“Alhamdulillah, hari ini kita menyikapi kelangkaan gas tiga kilogram di masyarakat beberapa hari ini. Karena kita melihat antrean panjang di sejumlah pangkalan,” tambahnya.
Dengan digelarnya operasi pasar Jumat sore, Taufik juga menyebutkan akan dilakukan evaluasi terhadap ketersediaan gas elpiji subsidi di masyarakat. Bila dibutuhkan, Pemkab akan kembali menggelar operasi pasar lanjutan dengan target dapat menjadi solusi atas persoalan kelangkaan dan gejolak harga yang mungkin masih akan terjadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Tenaga Kerja (Dagperinaker) Aceh Tenggara, Rahmad Fadli merinci, kelangkaan yang terjadi lebih diakibatkan oleh Satuan Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Lawe Sekerah yang melakukan penebusan di bawah jumlah yang selama ini dilakukan (kurang tebus). Sehingga mempengaruhi ketersediaan gas melon di masyarakat.
“Karena kurang tebus ini, PT Pertamina Patra Niaga menyarankan kepada agen di Aceh Tenggara untuk melakukan pembelian dari SPBE yang ada di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo,” terang Rahmad Fadli.
Lebih lanjut Fadli menuturkan, kondisi keterbatasan pasokan dan pengalihan pembelian oleh agen semakin diperparah oleh bencana alam longsor yang terjadi di Sembahe, Deli Serdang beberapa hari lalu.
Sehingga pasokan gas ke SPBE di kecamatan Merek juga ikut terpengaruh dan menambah panjangnya antrean agen yang melakukan pembelian.
Dengan dilaksanakannya operasi pasar, Dinas Dagperinaker berkeyakinan kelangkaan gas elpiji di Aceh Tenggara
Dari sejumlah pengencer yang berada dikawasan badar,pajak pagi, sejumlah pengecer di gas dijual pada kisaran harga 20 ribu hingga 30 ribu rupiah per tabung gas,sebelumnya hnya 18.000. meskipun Pemkab Aceh Tenggara telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) gas Elpiji tiga kilogram seharga 19 ribu rupiah. Dalam kondisi hujan, masyarakat tetap memenuhi untuk mengantre gas tiga Kg.[mti/*]