DaerahEkbisPemkab Aceh Besar

Lahan Sawah di Lembah Seulawah Capai 646 Hektar

1759
×

Lahan Sawah di Lembah Seulawah Capai 646 Hektar

Sebarkan artikel ini
Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar, Sri Novita, SST saat bersama petani beberapa waktu lalu. FOTO/ DOK BPP Lembah Seulawah

* Optimis Tingkatkan Produksi Pangan

posaceh.com, Kota Jantho – Luas keseluruhan lahan sawah di Kecamatan Lembah Seulawah, Kecamatan Aceh Besar mencapai 646 hektare. “Dari jumlah tersebut untuk luas wilayah tanam pada Musim Tanam (MT) Gadu tahun 2023 sebesar 325 hektare, sedangkan MT Rendengan 464 hektare, yang dipanen saat ini 70 hektare dengan varietas Inpari 32 yang mencapai 8 ton per hektare,” kata Sri Novita, SST, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar, usai Panen Raya Padi Gadu MT yang dilakukan Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM, di Gampong Lamtamot, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar, Jumat (03/11/2023).

Menurutnya, Kecamatan Lembah Seulawah merupakan wilayah yang potensial untuk peningkatan produksi pertanian di Aceh Besar. Karena selain padi, Lembah Seulawah terkenal dengan komoditi jagung, ubi dan bengkuang.

“Lembah Seulawah memiliki lahan yang potensial untuk peningkatan pertanian, karena tanahnya subur dan cocok untuk pertanian. Apalagi kawasan saree saat ini juga masyarakatnya juga menanam alpukat dan durian, ya hasilnya bagus. Khusus Lamtamot komoditi kopi hasilnya sangat membantu perekonomian masyarakat tani,” ujar Butet sapaan Sri Novita dikalangan penyuluh itu.

Begitupun, alumnus Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian Aceh ini, menerangkan dengan jumlah pegawai BPP Lembah Seulawah sebayak 12 orang, terdiri dari 10 penyuluh 1 POPT, 1 mantri tani terus melakukan terobosan untuk peningkatan produksi. “Tentu program itu akan bisa terwujud agar para petani mau melakukan penanaman serentak agar terhindar dari serangan hama,” harapnya.

Tidak hanya itu, kepada petani diharapkan menggunakan benih unggul yang bersertifikat dan tahan terhadap HPT, dan menggunakan pemupukan yang berimbang. “Jadi petani kita harus menggunakan paket teknologi mulai dari benih sampai panen dan pasca panen sesuai anjuran,” tuturnya.

Lebih lanjut, Sri Novita menerangkan upaya yang terus dilakukan adalah meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan petani yang direalisasikan melalui kegiatan yang dipandu penyuluh pertanian berupa sekolah lapang bagi petani, pelatihan pemuda tani dan kelompok wanita tani serta pendampingan pembentukan Badan Usaha Milik Petani.
Juga membangun infrastruktur pertanian diwujudkan dalam bentuk Jalan Usaha Tani dan jaringan irigasi, tingkat usaha tani, meningkatkan ketersedian alsintan dan sarana produksi, berupa traktor roda 2 dan 4, Rice Transplanter, Combine Harvester, pompa air, benih padi dan pupuk organik cair. “Pengendalian hama dan penyakit tanaman melalui Sekolah Lapang Pengendalian Hama Penyakit, Budidaya Tanaman Sehat dan Petani ahli Pengendalian Hama Penyakit juga menjadi program kami,” ujarnya.

Pun demikian, Sri Novita menegaskan pihaknya para penyuluh pertanian mendukung program Pemkab Aceh Besar dalam upaya penguatan ketahanan pangan, khususnya komoditi pokok yakni padi dan jagung.

“Alhamdulillah Bapak Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM dalam programnya memberi perhatian lebih untuk sektor pertanian, juga termasuk dukungan anggota DPRK. Tentu kami penyuluh bekerja untuk mewujudkan Aceh Besar mandiri pangan,” demikian Sri Novita, SST, Koordinator BPP Kecamatan Lembah Seulawah.(MarDG)