Internasional

Kepulangan Neymar Beri Semangat Baru Klub Brasil, Santos 

186
×

Kepulangan Neymar Beri Semangat Baru Klub Brasil, Santos 

Sebarkan artikel ini
Neymar saat masih berseragam klub Liga Pro Arab Saudi Al Hilal. FOTO/AFP

posaceh.com, Brasil – Mega bintang Neymar yang telah dipecat klub Liga Pro Arab Saudi akhirnya pulang kembali ke Santos, salah satu klub liga utama Brasil pada akhir pekan lalu, Sabtu (1/2/2025).

Dengan kontrak enam bulan, Neymar akan menjalani debut keduanya untuk Santos pada Rabu (5/2/2025), yang bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-33, dalam laga melawan Botafogo-SP di kejuaraan negara bagian Sao Paulo.

“Dia akan bermain pada Rabu,” ujar pelatih Santos, Pedro Caixinha, yang sempat melatih Rangers di Skotlandia pada 2017. Namun, efek Neymar sudah terasa.

Kehadirannya berkontribusi pada kemenangan 3-1 atas Sao Paulo pada Sabtu (1/2/2025) , yang terjadi sesaat setelah ia diperkenalkan di kandang Santos, Vila Belmiro.

“Dia memainkan peran besar dalam kemenangan ini,” kata Guilherme setelah mencetak dua gol dan mendapat pujian dari Neymar.

“Dia memberikan begitu banyak energi positif. Saya bersyukur. Ini bukan pujian dari sembarang orang. Dia adalah idola saya, idola anak-anak saya, idola bangsa ini,” imbuh penyerang berusia 29 tahun itu.

Sebelumnya, ktika Neymar meninggalkan Brasil pada usia 21 tahun di tahun 2013 menuju Barcelona, dia tampak ditakdirkan untuk menjadi satu di antara pesepak bola terbesar, bahkan berpotensi menjadi pemain terbaik Brasil sejak Pele, seperti dilansir AFP, Selasa (4/2/2025)

Namun, 12 tahun kemudian, ia kembali ke klub pertamanya, Santos, bukan sebagai bintang muda yang penuh harapan, melainkan sebagai selebritas dengan kekayaan luar biasa, tetapi tubuh yang rentan akibat cedera.

Neymar adalah satu di antara pemain terbaik di dunia saat berada di puncak performanya, seorang penyerang dengan keterampilan luar biasa yang “memahami sepak bola sebagai seni,” seperti yang pernah dikatakan mantan pelatihnya di Barcelona, Luis Enrique.

Namun, ia juga gagal memenuhi potensi penuhnya. Ia bermimpi memenangkan Ballon d’Or, tetapi selalu berada dalam bayang-bayang pemain lain di level klub, baik itu Lionel Messi maupun Kylian Mbappe.

Neymar adalah pemain terbaik Santos sejak Pele, bahkan ia melampaui ‘O Rei’ sebagai pencetak gol terbanyak Brasil pada September 2023.

Namun, pada usia 33 tahun, Pele telah memenangkan Piala Dunia tiga kali, sementara tiga Piala Dunia yang diikuti Neymar berakhir dengan kekecewaan.

Setiap kali ia membawa harapan bangsa di pundaknya, turnamen tersebut justru memperlihatkan fisiknya yang rentan dan emosinya yang rapuh.

Pada 2014, saat Brasil menjadi tuan rumah, ia mengalami cedera parah di laga perempat final melawan Kolombia dan harus ditandu keluar dengan patah tulang punggung.

Ia berhasil pulih tepat waktu untuk Piala Dunia 2018 di Rusia, tetapi Brasil tersingkir di perempat final oleh Belgia.

Di Qatar 2022, Neymar mengalami cedera pergelangan kaki pada pertandingan pertama Brasil. Ia kembali dan mencetak gol luar biasa melawan Kroasia di perempat final, tetapi tidak mampu menghindarkan timnya dari kekalahan melalui adu penalti.

Piala Dunia tahun depan di Amerika Utara mungkin menjadi kesempatan terakhirnya untuk meraih trofi yang paling ia dambakan. “Sekarang saya harus bermain lagi,” kata Neymar.

“Dan hanya klub seperti Santos yang bisa memberikan cinta yang saya butuhkan untuk mempersiapkan tantangan di tahun-tahun mendatang,” lanjutnya.

Neymar baru saja menghabiskan 18 bulan di Arab Saudi setelah bergabung dengan Al Hilal dari Paris Saint-Germain pada Agustus 2023 dengan kontrak yang kabarnya memberinya 100 juta euro per musim.

Namun, ia hanya memainkan lima pertandingan sebelum mengalami cedera lutut serius saat membela Brasil. Setelah satu tahun absen, ia kembali bermain pada Oktober lalu dan tampil dalam dua pertandingan, hanya untuk kembali mengalami cedera hamstring.

Kini, Neymar kembali ke Santos, klub yang mengalami masa kejayaan terakhirnya ketika ia masih menjadi bakat muda yang menawan, yang puncaknya adalah kemenangan Copa Libertadores pada 2011.

Ia juga bersinar bersama Barcelona, di mana ia memenangkan Liga Champions, La Liga, dan Copa del Rey pada 2015. Namun, momen itu kini terasa sebagai puncak kariernya.

Pada tahun yang sama, ia finis di posisi ketiga dalam penghargaan Ballon d’Or, di belakang Messi dan Cristiano Ronaldo. Kepindahannya ke PSG pada 2017 dengan rekor transfer dunia sebesar 222 juta euro seharusnya menjadi kesempatan untuk keluar dari bayang-bayang Messi.

Neymar mencetak 118 gol dalam 173 penampilan untuk PSG, tetapi sering kali absen di momen-momen krusial akibat cedera. Sementara itu, Mbappe, yang juga bergabung di tahun yang sama, dengan cepat menjadi bintang utama di Paris.

“Menurut saya, dia berada di puncaknya saat di Santos. Di Barcelona juga. Tetapi, di PSG, tidak begitu, meski ia mencetak banyak gol,” ujar Muricy Ramalho, mantan pelatih Neymar di Santos.

Neymar tiba di tempat latihan Santos pada Senin )4/2/2025) dengan helikopter, layaknya seorang bintang rock yang siap kembali ke tempat di mana semuanya dimulai. Dia masih bisa memberikan banyak hal, tetapi semuanya bergantung pada apakah ia bisa tetap bugar atau tidak.(Muh/*)