posaceh.com, Banda Aceh – Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi (HMTG) Fakultas Teknik (FT) Universitas Syiah Kuala (USK) gelar seminar nasional secara langsung dan zoom, seminar tersebut dilakukan untuk membahas tentang pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT), sebagai wujud transisi energi zero dalam pembangunan berkelanjutan. Pembukaan seminar tersebut dilakukan oleh Wakil Dekan III Fakultas Teknik USK Dr. Farid Maulana, ST, M. Eng, yang berlangsung di Aula Kantor Dinas Pengairan Aceh, Lueng Bata, Kota Banda Aceh, Selasa (15/11/2022).
Seminar nasional tersebut diisi dengan 4 pemateri yang membahas tentang pengembangaEBT, 2 pemateri yang hadir ditempat dan 2 pemateri lainnya secara zoom. 2 pemateri yang hadir secara langsung tersebut yaitu Denni Ridwan ST M Sc Dari Dinas Energi dan Sumber Daya Manusia (DESDM) Aceh dan Joni R Ahmad ST MT Ph D yang merupakan Ketua Ikatan Ahli Geologi (IAGI) Pengurus Daerah (PENGDA) Aceh.
Sedangkan 2 lainnya, memberikan materi secara virtual yaitu, Suheri ST yang merupakan Single-Sign-On (SSO) dan Health, Safety, Security, and Environmental (HSSE) Pertamina Geothermal Energy Sibayak, Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Selanjutnya Sachrul Iswahyudi ST MT yang merupakan Akademisi Universitas Jenderal Soedirman – Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.
Dalam sambutannya, Farid Maulana mengatakan, dengan adanya kegiatan ini, diharapkan meningkatkan dua hal bagi mahasiswa, artinya meningkatkan ilmu pengetahuan dan juga dapat meningkatkan software dari mahasiswa. Pada dasarnya ada 3 kata kunci yang sangat bagus yang dapat dilihat, yang pertama energi terbarukan, kemudian Zero imition, dan yang satu lagi merupakan pembangunan berkelanjutan yang artinya sustainable development yang merupakan sesuatu yang telah ditimbulkan.
“Tiga kata kunci tersebut merupakan dasar dalam pelaksanaan seminar yang akan kita bahas pada hari ini,” ucapnya.
Ia menjelaskan, hal ini merupakan suatu proses utama dalam memulai dan mencari sumber-sumber energi yang terbarukan, tentunya energi energi yang terbarukan di Aceh sendiri potensinya sangat besar. Pada dasarnya banyak hal yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi, namun dalam pemanfaatan tersebut masih terbilang sangat minim.
“Kita harus bisa memanfaatkan segala potensi yang ada, jika setiap potensi yang ada tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin, maka setiap potensi tersebut hanya akan terbuang secara percuma,” ujarnya.
Ia menambahkan, energi terbarukan juga dapat dimanfaatkan dari bahan-bahan organik, bahan organik tersebut ketahui berasal dari alam. Sehingga, jika dapat diolah maka akan menjadi suatu hal yang bagus dan akan memberikan banyak perspektif tentang sumber-sumber energi terbaru yang dapat dimanfaatkan khususnya untuk daerah Aceh dan langkah-langkah apa yang harus dikendalikan supaya ini betul-betul dapat diimplementasikan.
“khususnya dari kita yang sebagai bagian dari Fakultas Teknik harus bisa berfikir, dan bergerak untuk memanfaatkan bahan bahan organic tersebut,” pungkasnya. (Wahyu Desmi)