*Petani Terpuruk Akibat Putusnya Hubungan Dagang dengan India
posaceh.com, Banda Aceh – Harga pinang di Pasar Aceh, Banda Aceh mengalami penurunan drastis, yang sebelumnya sempat berada di kisaran Rp 5.000 hingga Rp 8.000 per kilogram, kini turun menjadi hanya Rp 3.500 hingga Rp 5.000 per kilogram. Penurunan harga ini dirasakan secara langsung oleh para penampung dan petani.
Seorang penampung pinang di Pasar Aceh, Ikhsan mengungkapkan, penurunan harga ini sangat mempengaruhi aktivitas perdagangan pinang. “Dulu masih bisa kita beli dengan harga Rp 5.000 sampai Rp 8.000 per kilogram, tapi sekarang tidak bisa lagi. Sekarang harga beli hanya Rp 3.500 sampai Rp 5.000 per kilogram, itupun harus kita sortir lagi,” jelasnya, Jumat (30/8/2024).
Menurut Ikhsan, penurunan harga pinang ini mulai terjadi setelah putusnya hubungan dagang antara Indonesia dan India, meskipun Indonesia masih bekerja sama dengan negara-negara seperti Arab Saudi, Mesir, dan Bangladesh. “Saya merasakan ini sejak putusnya hubungan perdagangan antara Indonesia dan India, sehingga harga pinang hancur seperti sekarang, yang membuat petani pinang enggan memanen,” ujar Ikhsan.
Ia juga berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk memperbaiki hubungan diplomatik dengan India, mengingat pentingnya hubungan perdagangan tersebut bagi kesejahteraan petani pinang di Indonesia. “Saya berharap pemerintah terus memperjuangkan bagaimana kerja sama antara Indonesia dan India yang dulu pernah terjalin, sehingga kita bisa lebih maju, bukan mundur seperti sekarang ini,” pungkasnya.
Penurunan harga pinang ini menjadi pukulan berat bagi para petani yang selama ini menggantungkan hidup mereka dari komoditas tersebut. Pemerintah diharapkan dapat segera menemukan solusi untuk mengatasi masalah ini, agar para petani bisa kembali merasakan stabilitas ekonomi seperti dulu.(Ilham Ramadani)