posaceh.com, Kota Jantho – Harga kemiri yang sebelumnya Rp 40 ribu per kilogram (kg), kini melonjak Rp 75 ribu per kilogram. Kenaikan yang hampir dua kali lipat ini terjadi di Pasar Induk Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Selasa (14/01/2025).
Jazulia, seorang pedagang rempah-rempah di Pasar Induk Lambaro mengatakan, pada Oktober tahun lalu harga 1 kg dijualnya Rp 40 ribu. Satu bulan kemudian melonjak Rp 65 ribu/kg, sekarang naik lagi Rp 75 ribu/kg.
“Sekarang rempah-rempah yang paling tinggi kenaikan harganya itulah kemiri, kalau beberapa Minggu yang lalu kita jual Rp 65 ribu per kilogram sedangkan sekarang Rp 75 ribu per kilogram,” katanya di Pasar Induk Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Selasa (14/01/2025).
Menurut Jazulia, kemiri sebagai salah satu rempah-rempah yang sering digunakan dalam masakan sehari-hari masyarakat Aceh, juga menjadi salah satu rempah-rempah yang di ekspor ke luar negeri.
Indonesia menjadi produsen utama kemiri karena kondisi geografis dan iklim yang mendukung pertumbuhan kemiri secara alami. Beberapa negara tujuan ekspor kemiri dari Indonesia adalah China, Singapura, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea.
Permintaan secara global terhadap kemiri meningkat di beberapa sektor meliputi sektor makanan, kosmetik, dan biofuel. Nilai ekspor kemiri Indonesia mencapai USD 2,34 miliar pada 2024. Hal ini disebabkan oleh tren konsumsi produk alami dan organik.
“Naiknya harga kemiri ini mungkin banyaknya permintaan dari berbagai negara, kan Indonesia termasuk negara yang mengekspor kemiri, sedangkan penghasil kemiri kita masih standarlah kalau kita lihat dari petani,” ungkap Jazulia.
Meningkatnya harga kemiri boleh jadi dipengaruhi oleh tingginya harga jual kelapa sebagai bahan masakan di Aceh Besar dan Banda Aceh. Jadi sebagai bahan penggantinya banyak di gunakan kemiri untuk menambah cita rasa dalam masakan.
“Mungkin saja penyebab lain naiknya harga kemiri dipengaruhi oleh tingginya harga jual kelapa tua, karena sebagian pengganti bahan makanan yang sering digunakan untuk meningkatkan citarasa dalam masakan” ujarnya. (Ilham Ramadani)