POSACEH.COM, KOTA JANTHO – Bupati Aceh Besar, Ir H Mawardi Ali melakukan launching pengolahan tanah secara serentak, di hamparan sawah depan Lanud SIM, Kecamatan Blang Bintang, Rabu (29/4/2020).
Pengolahan tanah secara serentak oleh masyarakat dan di bantu anggota Kodim 0101/BS di kabupaten itu, mengawali dan mewujudkan pola tanam serentak pada musim gadu tahun 2020.
Dalam sambutannya, Bupati Mawardi Ali menyebutkan, pada Musim Taman Gadu (MTG) 2020 ini, Pemkab Aceh Besar mengratiskan biaya olah tanah sawah dan benih, karena biaya yang biasanya ditanggung oleh petani ini, sudah disubsidi seluruhnya oleh pemerintah melalui dana APBK tahun 2020 ini.
Keserentakan olah tanah ini menjadi fokus pemerintah untuk meminimalisir serangan hama/ penyakit, sehingga hasil panen bisa lebih maksimal, dan tidak sampai menggangu jadwal tanam pada musim tanam rendengan nantinya.
Atas kemudahan dalam mengolah tanah, Pemkab pun meminta petani supaya tidak lagi mengulur-ngulur waktu dalam memulai jadwal tanam. “Mari bekerja dengan semboyan petani tetap di sawah dan yang lain di rumah saja. Karena kita semua tidak tahu kapan selesai pandemi virus Corona (Covid-19) yang sedang mewabah ini,” terang Mawardi Ali.
Pemkab Aceh Besar terus berkomitmen untuk menjadikan kabupaten ini sebagai salah satu daerah lumbung pangan di Aceh. ”Mari bekerja dan terus berdoa kepada Allah SWT agar diberikan hasil yang bagus untuk petani padi kita, semoga tahun ini kembali surplus gabah serta bisa mensuplay untuk kebutuhan Kota Banda Aceh, Sabang dan daerah lainnya,” kata Bupati Mawardi Ali.
Lebih lanjut, Bupati Aceh Besar menjelaskan bahwa tanan padi musim gadu diizinkan terhadap lahan seluas 3124 hektare, mengingat lahan tersebut tersedia cukup air dari bendungan Krueng Aceh dan Krueng Jreu. Namun, setelah dalam seminggu intentitas hujan di Aceh Besar tinggi, sehingga ketersedian air di sawah mencukupi, pemerintah memperluas TMG hingga 5500 hektare.
Pemkab Aceh Besar bekerjasama dengan Kodim 0101/BS dengan mengolah sawah petani dengan pembajakan secara gratis dan bibit disalurkan pemerintah juga gratis. “Dampak wabah virus Corona tidak hanya pada sektor kesehatan, namun juga berpengaruh terhadap sosial dan ekonomi. Untuk itu, ketahanan pangan harus diperkuat di Aceh Besar, salah satunya melalui tanam padi musim gadu dengan mengratiskan bajak sawah dan bibit. Ini bentuk kepedulian pemerintah pada masa pandemi corona ini,” ujar Mawardi Ali.
Tanam Perdana 30 Mei
Kadis Pertanian Aceh Besar, Dr Ir Azhar MSc, dalam laporannya mengatakan, program musim tanam gadu (MTG) telah dilalui tiga tahapan, pertama rapat turun sawah, lalu pelepasan air dan pengolahan tanah mulai 29 April hingga 13 Mei 2020. “Insya Allah setelah selesai olah tanah, tanggal 14 Mei langsung semai bibit dan setelah cukup waktu rencana 30 Mei 2020 usai lebaran Idul Fitri kita lakukan tanam perdana,” katanya.
Dalam pengolahan tanah serentak ini, kata Azhar, selain traktor besar yang dikerahkan untuk membantu pengolahan lahan sawah mencapai 32 unit baik milik Pemkab Aceh Besar maupun milik Distanbun Aceh serta hand traktor (traktor tangan) milik kekompok tani serta masyarakat yang belum terhitung. “Untuk olah perdana di Blang Bintang luas lahan mencapai 650 hektare,” sebut Dr Azhar MSc, Kadistan Aceh Besar.
200 Hektare/ hari
Sementara itu, Dandim 0101/ BS Kolonel Inf Hasandi Lubis SIP menegaskan dengan kekuatan traktor yang dimiliki dan para pekerja termasuk dari unsur Babinsa Koramil setempat. Dia yakin pengolahan lahan sawah ini diperkirakan tuntas dalam 15 hari targetnya, sudah bisa diselesaikan. “Target kami 200 hektare per hari bajak sawah dengan kekuatan mesin traktor yang ada,” ujarnya.
Dandim 0101/ BS mengungkapkan dalam pengoperasional Alsintan tersebut, pihaknya juga memberdayakan tenaga oprator dari petani, guna membantu perekonomiannya ditengah wabah pandemi corona ini. “Ongkos yang biasanya mereka dapatkan perhektar mencapai Rp 1,2 juta, namun pada program gratis ini pemerintah hanya menyediakan sekitar Rp 800 ribu/ haktare,” pungkas Kolonel Hasandi Lubis.
Disisi lain, Dandim berharap kegiatan ini dapat memperkuat ketahanan pangan di Aceh Besar. “Mudah-mudahan ini cukup untuk ketahanan pangan. Jangan sampai nanti ketahanan pangan kita drop akibat wabah Corona ini,” kata Dandim.
Selain hadir Bupati Aceh Besar dan Dandim 0101/BS juga hadir juga Danlanud SIM Kolonel Pnb Hendro Arief H SSos, Ketua Komisi II DPRK Aceh Besar Mursalin, para kepala OPD, Muspika Blang Bintang, kelompok tani, unsur TNI-Polri, penyuluh pertanian dan lainnya.(Rezha/Ismail)