posaceh.com, Banda Aceh – Dalam pertandingan perdana turnamen sepakbola HUT ke – 2 SSB Barona, Tim Barona C mengalahkan club PSAN Neusu di laga perdana dengan perolehan skor 2-0, di Stadion Dimurthala Lampineung Kota Banda Aceh, Jumat (16/6/2023).
Pertandingan tersebut berlangsung sengit, kedua club saling menyerang dari awal hingga berakhirnya pertandingan. Pada babak pertama pertandingan tersebut sekitar menit ke-13, dengan memanfaatkan operan bola dari April yang bernomor punggung 9, Kalil dengan nomor punggung 12 yang saat itu berada tepat di depan gawang lawan, langsung mencebloskan bola tersebut dengan tendangan yang menepi bagian sudut gawang.

FOTO/ WAHYU DESMI
Setelah keunggulan 1-0 untuk Barona C, pertandingan tersebut semakin sengit. Kedua club saling menyerang, beberapa kali usaha penambahan skor maupun usaha PSAN Neusu untuk menyamakan kedudukan tampak pada tendangan-tendangan yang diarahkan ke gawang lawannya, namun sayangnya usaha tersebut selalu dapat di gagalkan oleh kedua club tersebut.
*Wasit hentikan saat Azan
Pada menit ke 20 dalam babak pertama, Masudin selaku wasit dalam pertandingan perdana tersebut sempat menghentikan pertandingan saat mendengar azan waktu shalat ashar mulai berkumandang. Usai kumandangan tidak terdengar lagi, wasit langsung melanjutkan pertandingan tersebut hingga berakhirnya babak pertama dengan perolehan skor masih 1-0 untuk keseblasan Barona C.
FOTO/ WAHYU DESMI
Setelah itu, dalam babak kedua pertandingan tersebut, Barona C kembali mencetak gol beberapa menit sebelum berakhirnya pertandingan. Gol kedua tersebut dicetak oleh pemain bernomor punggung 7 yang bernama Naufal, dengan sunggulan kepalanya bola langsung masuk ke dalam gawang PSAN Neusu.
Pertandingan tersebut terus berlangsung hingga berakhirnya babak kedua dengan kedudukan 2-0 untuk keseblasan Barona C.
Sebelumnya, berdasarkan keterangan dari Masudin selaku Wasit pada pertandingan perdana tersebut mengatakan, alasan menghentikan sejenak pertandingan tersebut untuk memuliakan kumandangan azan yang menggema di kawasan yang berdekatan dengan lokasi pertandingan tersebut berlangsung.
“Kita sebagai orang muslim, harus lebih memuliakan kumandangan azan dibandingkan melanjutkan kegiatan lainnya meskipun tidak dapat langsung melaksanakan shalat wajib itu,” pungkasnya.(Wahyu Desmi)