DaerahEkbisNasional

Bank Syariah Nasional, Pengganti BTN Syariah Segera Hadir di Aceh

70
×

Bank Syariah Nasional, Pengganti BTN Syariah Segera Hadir di Aceh

Sebarkan artikel ini
Afwal Winardy ST MT

posaceh.com, Banda Aceh – Bank Syariah Nasional (BSN) segera hadir di Provinsi Aceh untuk mengiringi dua bank syariah yang telah beroperasi terlebih dahulu, Bank Aceh Syariah (BAS) dan Bank Syariah Indonesia (BSI) di negeri Serambi Mekkah ini pada tahun ini atau juga tahun depan.

BTN telah memastikan BSN dapat beroperasi penuh pada tahun ini dan proses pemisahan atau spin off unit usaha syariah (UUS) BTN ke PT Bank Syariah Nasional (BSN) ditargetkan rampung pada akhir Oktober atau awal November 2025 tahun ini.

Ketua OKK DPP Ikatan Developer Real Estate Indonesia (Ikaderi), Afwal Winardy ST MT, Senin (22/9/2025) menyatakan BSN dapat dipastikan hadir di Aceh untuk merubah BTN Syariah yang selama ini beroperasi.

Dikatakan, BSN akan hadir di Banda Aceh dan juga Kota Lhokseumawe untuk melayani masyarakat Aceh, bukan hanya di sektor properti, tetapi menyasar seluruh sektor perekonomian.

“Kehadiran Bank Syariah Nasional di Aceh akan menambah daftar jumlah perbankan, sehingga konsumen dapat memilih bank yang lebih terbuka dalam memberi pelayanan kepada masyarakat Aceh,” jelasnya.

Dia berharap BSN nantinya akan mampu memberi pelayanan lebih terbuka kepada para pelaku usaha di Aceh dan lebih cepat dalam memproses pengajuan pembiayaan kepada seluruh sektor usaha, khususnya kepada kelompok UMKM.

Sebelumnya, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menyatakan, BTN bakal menginjeksi modal ke BSN sebesar Rp 6,5 triliun, sehingga dengan tambahan modal tersebut, aset BSN juga diproyeksikan mencapai hingga Rp 70 triliun.

Melansir CNBC, dia merinci, setelah pemisahan unit usaha Syariah, modal awal BSN berasal dari tiga sumber. Pertama, kas sebesar Rp 1,6 triliun yang sudah tercatat di BSN.

Kedua, sekitar Rp 4 triliun yang ada di neraca Unit Usaha Syariah (UUS) atau yang disebut rekening antar kantor (RAK), merupakan modal awal saat UUS dibentuk 20 tahun lalu. Sisanya, tambahan setoran modal sekitar Rp 1-1,5 triliun yang akan disuntikkan nanti usai spin off.

Dia menyebut modal ini akan menjaga capital adequacy ratio (CAR) di kisaran 18%-20% setelah spin off. Tak hanya itu, ia juga memproyeksikan pada November 2025 mendatang, aset BSN berada di sekitar Rp 68 triliun sampai Rp 70 triliun.

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Victoria Syariah (BVIS) secara resmi menyetujui perubahan nama perseroan menjadi PT Bank Syariah Nasional (BSN) sekaligus menyetujui susunan direksi baru untuk memperkuat arah transformasi perseroan.

Adapun, RUPSLB ini merupakan rangkaian dari proses spin off Unit Usaha Syariah (UUS) BTN atau BTN Syariah menjadi bank umum syariah (BUS) dengan menggunakan BVIS sebagai perusahaan cangkang. Dengan perubahan nama ini, maka BTN Syariah setelah menjadi BUS juga berubah nama menjadi Bank Syariah Nasional.

Corporate Secretary Bank Syariah Nasional Dody Agoeng mengatakan berdasarkan hasil RUPSLB yang telah sukses digelar, telah disepakati jajaran pengurus baru yang menjadi nahkoda transformasi BSN ke depan.(Muh)